Senin, 01 Februari 2016

Sejarah Perkembangan Sepatu


Sejarah Perkembangan Sepatu - Sepatu adalah salah satu jenis alas kaki yang menemani setiap langkah kita berpergian dan beraktifitas. Selain sebagai pelindung kaki sebagai alas kaki, sepatu juga dapat membuat kita terlihat rapi dan enak di pandang. Murid, guru, pegawai swasta, pegawai negeri, satpam, polisi, presiden, menteri dan lain-lain sering kali menggunakan sepatu untuk melaksanakan tugasnya. Di balik sepasang sepatu yang sering kita kenakan, terdapat sebuah sejarah yang menarik. Berikut sejarah singkat dan perkembangannya.

Sejarah Singkat Tentang Alas Kaki

Model Sepatu Primitif

Dari dulu, nenek moyang kita sudah memanfaatkan sepatu untuk dijadikan alas kaki. Hal ini terjadi, karena mereka sudah memikirkan tentang efek-efek besar jika tidak memakai alas kaki. Misalnya, saat berburu, menginjak bebatuan yang kasar dapat melukai kaki dan lain-lain, akhirnya mereka menciptakan alas kaki berupa sepatu untuk melindungi kakinya. Bermula dari zaman es atau 5 juta tahun yang lalu, sepatu di buat dari kulit binatang. Sepatu ini di temukan temukan dalam jumlah besar di Pedalaman Missouri, Amerika Serikat. Di perkirakan sepatu tersebut berasal dari 8000 SM. Selain di Amerika Serikat, di Pegunungan Perancis juga di temukan sepatu yang diperkirakan berasal pada tahun 3300 SM. Lama kelamaan, rerumputan dan semak juga dapat di manfaatkan sebagai sepatu. Rerumputan dan semak berguna untuk melindungi dari sinar matahari dan dinginnya suhu. Sepatu ditemukan juga di Mesir Kuno, Viking, dan China Kuno.

Di Mesir Kuno, terlihat dari lukisan di Thebes, Mesir, bahwa orang Mesir telah mengenakan alas kaki sekitar abad ke 15 SM. Lukisan ini menggambarkan pengrajin yang sedang duduk di kursi pendek. Seorang perajin sibuk membuat sandal dan terdapat juga pengrajin lainnya yang sedang sibuk memjahit sepatu. Sandal dan sepatu pada saat itu di buat dari kain, daun palem, papirus, kulit atau bahan serupa yang dianyam. Di Mesir, sepatu merupakan benda yang menunjukkan status sosial. Biasanya yang menggunakan sepatu adalah orang-orang kaya. Untuk Raja mesir, sepatu yang digunakan merupakan sepatu yang di lukis dengan indah.



Calceus (Sebutan Sepatu dari orang Mesir Kuno)

Pada masa Yunani dan Romawi Kuno, alas kaki merupakan salah satu penunjang kegiatan sehari-hari mereka. Alas kaki juga merupakan suatu gaya busana elegan bagi mereka. Pada saat itu, banyak jenis alas kaki yang di gunakan oleh mereka. Berikut adalah jenisnya:

Baxa atau Baxaea: Sandal yang dibuat dari anyaman daun palem. Biasanya, sandal ini digunakan oleh kalangan bawah dan pendeta. Sandal ini juga memiliki kemiripan dengan sandal orang-orang Mesir kuno (di tulis oleh Apuleius). Pengrajin sendal di sebut baxearii / solearii.
Solea: Alas kaki ringan yang dipakai di dalam rumah
Calceus: Alas kaki yang dipakai di luar rumah
Soccus: Alas kaki yang menutupi bagian atas kaki. Di gunakan di dalam rumah sebagai slipper atau selop di kebudayaan Barat.
Cothurnus: Sepatu boot yang menunjukan semua jemari kaki. Cothurnus juga di buat lebih tebal dengan gabus untuk kebutuhan penunggang kuda, aktor drama tragedi, pemburu, dan bangsawan yang ingin terlihat gagah dan tinggi.
Caligae: Sepatu dari tali yang talinya sampai mengelilingi betis.
Di jaman Yunani dan Romawi Kuno juga terdapat ciri khas jenis sepatu (caligae). Sepatu mereka terdapat tali-tali yang mengelilingi betis. Biasanya setelah peperangan dan mengalami kemenangan, para prajurit menempelkan paku dari perunggu, perak atau emas pada sepatu mereka.

Caligae 1


Caligae 2

Caligae di Meseum Arkeologi Perancis

Perkembangan Sepatu Sesuai Jaman
1. Plimsolls
Sepatu yang pertama kali di buat beralaskan sol karet di buat pada tahun 1800
2. Keds (1916)
Keds (dibaca: Kets) adalah merk dari Amerika yang memperkenalkan sepatu beralaskan sol karet dengan badan yang terbuat dari kanvas. Keds di buat pertama kali pada tahun 1916 oleh U.S Robber Company (Lalu mengganti nama menjadi Uniroyal, lalu Uniroyal Goodrich, dan yang di kenal sekarang yaitu Michellin) lalu merk ini di beli oleh Stride Rite dan terakhir di miliki oleh Collective Brands.

Nama Keds tadinya akan di beri nama Peds, yang dalam bahasa Latin artinya "kaki". Tetapi hal itu tidak terjadi karena brand itu sudah terpakai. Pada tahun 1917, Keds di beri nama lain yaitu Sneakers, karena bahannya yang halus dan pada saat itu terjadi produksi massal dikarenakan masyarakat sangat senang dengat merk ini.

Tahun 1960-1970, keds mengeluarkan sepatu khusus atlet yang di namakan Pro-Keds. Kebanyakkan sepatu ini menjual sepatu basket. Di India, Keds sudah menjadi panggilan semua sepatu atlet.

Pada tahun 1990 hingga 2008, Keds sempat dilupakan pada tahun 1990an, tetapi tahun 2000, penjualan pun naik drastis akibat pengeluarkan "The Champion" sneaker kulit berwarna putih dan hitam yang laku di pasaran. Lalu membuka Keds Studio yang dapat dimanfaatkan pembeli untuk mendesign sepatu nya sendiri dengan menambahkan gambar atau tulisan yang dia mau. Dan terakhir, pada tahun 2008, Keds mengeluarkan produk Keds Green yang ramah lingkungan. Keds mengeluarkan sepatu yang mengandung 20% karet sol daur ulang, tinta yang tidak beracun atau ramah lingkungan,eyelets bebas nikel, dan tali sepatu yang terbuat dari 100% daur ulang Polyethylene Terephthalate (PET), 

3. Converse

Convers Jaman Dahulu
Converse adalah perusahaan sepatu yang sudah ada sejak abad ke 20. Perusahaan ini di buat oleh seorang manager sepatu, yaitu Marquis Mills Converse pada tahun 1908. Perusahaan ini pada awalnya merupakan perusahaan sepatu yang membuat sepatu laki-laki, perempuan dan anak-anak khusus musim dingin. Converse membuat 4000 pasang sepatu setiap harinya pada awalnya, tetapi pada tahun 1915, converse sudah memulai membuat sepatu untuk atlet tenis.


Penemu atau Pembuat Converse

Titik balik perusahaan ini adalah ketika tahun 1917, Converse All Star Basket Shoe di perkenalkan. Kemudian pada tahun 1921, seorang pemain basket bernama Charles H. "Chuck" Taylor mengeluh akan kakinya yang sakit. Lalu, Converse memberikan Chuck pekerjaan, yaitu menjadikan nya seorangSalesman sekaligus duta besar untuk mempromosikan Converse ke seluruh Amerika. Sedangkan pada tahun 1923, tanda tangannya pun tertera di patch All Star. Chuck berkerja sampai 1969 sebelum kematiannya.

Pada tahun 1940an, Converse memproduksi sepatu untuk orang-orang militer karena pada masa itu adalah masa Perang Dunia. Pada akhirnya karena Converse berkembang pesat sebagai iconic brand, perusahaan tersebut membeli hak merek dagang sepatu Jack Purcell dari B.F Goodrich pada tahun 1970.

4. Adidas dan Puma

Sejarah merek sepatu yang sangat terkenal ini di mulai pada tahun 1920 oleh Adi (Adolf) Dassler di rumang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olah raga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan pun membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan "Dassler Brothers OGH" yang nantinya akan menjadi cikal bakal Adidas sekarang.

Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Bassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.

Pada tahun 1948, Adi dan Rudolf memutuskan untuk berpisah dan masing-masing membuat merk sepatu sendiri. Rudolf membuat merk sepatu "Puma dan Adi membuat merk "Adidas". Pengambilan nama Adidas berasal dari nama Adi Dassler dengan menggabungkan nama depan Adi dan satu suku kara nama belakang Dassler yaitu "das" sehingga menjadi kata Adidas. Nama asli dari Adi Dassler adalah Adolf Dassler. Tapi orang Jerman sering memanggil nama Adolf menjadi Adi. DI dukung oleh bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari acara olahraga seperti Olimpiade atau sepak bola, karena loga 3 sripes mereka mudah dikenali dari jauh. Ia pun mendaftarkan logo 3 Stripes sebagai trademark dari adidas. 3 stripes yang diciptakan agar kaki stabil, namu menjadi logo.

5. Nike

Philip Knight

Nike adalah nama yang berbasis dewi Yunani yang berarti kemenangan. Merek sepatu yang memiliki slogan "Just Do It" ini didirikan oleh atlet sekaligus pengusaha Oregeon bernama Philip Knight pada tahun 1964. Philip yang mengagas impor sepatu lari dari Jepang untuk bersaing dengan Puma dan Adidas yang kemudian mendominasi pasar sepatu di Amerika Serikat. Keuntungannya, tenaga kerja Jepang dapat dibayar murah, sehingga harga sepatu Nike ini memiliki harga yang lebih terjangkau. 
Lambang Nike dari Tahun ke Tahun

Pada tahun 1970, Nike hanya memproduksi sepatu untuk profesional, tapi karena Philip memperhatikan revolusi sepatu, akhirnya di buatlah sepatu untuk pelari non-professional. Pada tahun ini, Philip juga berusaha untuk memperluas tempat pemasarannya dan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion yang dapat menarik pembeli mulai dari range anak-anak sampai dewasa. 

Pada tahun 1979, perusahaan telah menguasai setengah pasar di Amerika Serikat dan dengan memperoleh pendapatan sebesar US $ 149 juta. Pada pertengahan 1980, posisi perusahaan tampaknya tak tergoyahkan, namun secara mendadak muncul serangan dari pihak saingan yaitu, Reebok. Tapi pada tahun 1990 Nike kembali memimpin perusahaan, terutama karena pengenalan dari sepatu "Air Jordan" yang didukung oleh bintang basket Michael Jordan.

contoh Air Jordan




Saat ini, Nike mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam sepatu oleh rada dan merupakan pemain penting dalam pakaian dan aksesoris olah raga.


Pada tahun 2006-sekarang, sepatu wedges, heels merupakan sepatu yang digemari oleh para wanita. Brand untuk sepatu sekarang sudah sangat banyak sekali. Mulai dari Jimmy Choo, atau brand-brand khusus sepatu lainnya. Lalu brand-brand yang tas juga mengeluarkan sepatu, contohnya Chanel, Tory Burch dan lain lain. Bahkan artis di luar negri atau pun di dalam negri sudah mengeluarkan sepatu dengan brand yang mereka buat. Berikut ini merupakan 12 brand terbaik yang di miliki artis luar negri:
12. Apple Buttoms oleh Nelly


11. Ivanka Trumps' Shoe Line


10. Shoedazzle oleh Kim Kardashian


9. Carlos oleh Carlo Santana


8. JLO shoes oleh Jennifer Lopez


7. Fergie Footwear oleh Fergie


6. House of Harlow oleo Nicole Richie


5. Elizabeth and James oleh Mary-Kate dan Ashley Olsen


4. House of Déreon oleo Beyoncé dan Tina Knowles


3. Paris Hilton's Shoe Line


2. Jessica Simpson Shoes


1. L. A. M. B by Gwen Stephanie




Walaupun harganya lumayan mahal jika di rupiahkan, tetapi karena di luar negri khususnya Amerika dan Canada, sepatu-sepatu ini memiliki harga yang terjangkau atauaffordable. Selain itu, warga lokal indonesia juga tidak kalah kreatif. Walaupun brand belum se-booming atau seterkenal brand-brand luar negri yang tertera diatas, brand lokal ini memiliki kualitas yang baik. contohnya:
1. Kloom Clogs
2. Amante
3. Yongki Komaladi
4. Naima
5. Up Shoes
6. Pla
7. Wondershoe
8. Rotelli
8 brand lokal ini merupakan brand pilihan yang menurut wolipop.com berkualitas. Sebetulnya sangat banyak brand-brand lokal jika kita sering mengunjungi local event seperti Brightspot, Indonesia's Fashion Week dan lain-lain. Atau online shopsyang menjual banyak local brands seperti Suteki, Adorableprojects, Selittoes, Mozze, Melissa dan lain-lain.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 silahkan beri komentar :-):

Posting Komentar